7 SUARA HATI - Jodoh dan soulmate adalah
konsep absurd yang sering membuat orang galau. Apalagi, dalam
masyarakat kita jodoh dan pernikahan seakan menentukan keberhasilan
seseorang. Saat sudah mencapai umur yang dianggap siap untuk menikah,
tidak jarang kamu dihampiri pertanyaan, “Mana calonnya?” dan “Kapan nikah?”
Dampaknya, banyak dari kita yang panik mencari saat merasa belum juga menemukan soulmate.
Mulai dari minta dikenalkan teman, pasrah dijodohkan oleh orang tua,
hingga ikut kontak jodoh di internet. Memang benar ya jodoh dan soulmate harus dicari? Tidak adakah cara lain untuk mendapatkannya? Hmm…memantaskan diri, misalnya?
Terus Fokus Mencari Soulmate Justru Akan Membuat Kita Lebih Rentan Tersakiti
Soulmate atau
belahan jiwa jadi hal yang ingin didapatkan oleh hampir semua orang.
Memang kedengarannya menyenangkan sih, saat kamu punya seseorang yang
memahami dan selalu ada di sisimu.
Demi mendapatkan soulmate-nya
tidak jarang orang akan rela mengorbankan banyak hal. Tapi pernahkah
kita bertanya mengenai validitas konsep ini? Apakah benar ada individu
lain yang akan benar-benar memahami kita sampai ke titik terdalam?
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Experimental Psychology justru menunjukkan bahwa konsepsoulmate sebenarnya
hanya ilusi. Mempercayai konsep ini akan membuat seseorang tidak bisa
menjalani hubungan romantis yang sedang dijalaninya dengan maksimal.
“Saat seseorang mempercayai bahwa pasangannya adalah pasangan jiwa dan mereka “tertakdirkan”, biasanya pasangan ini akan lebih tidak bahagia. Mereka juga akan menghadapi risiko lebih besar untuk berpisah.”
Ketika kita mempercayai konsep soulmate,
kita akan rentan menganggap pasangan yang sedang bersama kita sebagai
orang paling sempurna bagi kita. Dalam hubungan yang dianggap sudah
“tertakdirkan”, akan tercipta pemahaman bahwa hubungan tersebut harus
bebas dari konflik. Padahal, konflik adalah bagian yang tidak
terpisahkan dalam sebuah hubungan.
Dampaknya,
setelah masa “bulan madu” lewat dan konflik mulai bermunculan, pasangan
yang merasa sudah menemukan belahan jiwanya tersebut akan terkejut saat
melihat ketidaksempurnaan pasangan.
“Ketika kenyataan dalam hubungan menunjukkan sebaliknya, maka pasangan jenis ini akan lebih tersakiti.”
Jika Diam Saja, Apakah Jodoh Akan Datang Sendiri?
Lalu
bagaimana dong agar kita bisa menemukan pendamping? Haruskah kita hanya
duduk di rumah, diam dan berdoa sembari menunggu jodoh datang? Tentu
tidak, dong. Sebenarnya proses menemukan jodoh itu tidak jauh berbeda
dari pendakian gunung.
Demi
mencapai puncak, kamu harus terus melangkahkan kaki. Akan ada berbagai
jalan menanjak dan ranting besar yang harus dilewati. Kamu bisa memilih
berhenti dan membalikkan badan untuk kembali atau terus memaksakan diri
agar tetap melangkahkan kaki. Jika kamu memilih untuk terus berjalan,
pelan-pelan puncak pasti terlihat di hadapan.
Hanya
saja, ada cara lain yang lebih elegan dari sekedar mencari jodoh. Kamu
tidak perlu heboh seperti anak ayam kehilangan induk hanya demi
menemukan orang yang bisa mengisi hati. Nama cara ini adalah:
memantaskan diri.
Alasan Kenapa Lebih Baik Kamu Fokus Memantaskan Diri:
1. Terkadang Jodoh Belum Datang Karena Kita Belum Selesai Dengan Diri Sendiri
Kamu
tidak jelek, pemikiran dan pengetahuanmu pun luas. Tapi hingga hari ini
belum ada orang yang datang dan mengisi hati. Jika hal ini terjadi
padamu, kamu perlu bertanya pada dirimu:
“Apakah aku benar-benar sudah selesai dengan diri sendiri?”
Terkadang
kondisi pribadimulah yang menjadi halangan bagi orang-orang yang tepat
untuk datang. Barangkali kamu belum lulus kuliah, atau masih ingin
bertualang mencari pekerjaan yang paling tepat untukmu. Semua keinginan
pribadi itu akan tercermin dalam perilaku dan kesiapanmu.
Daripada
sibuk mencari, kenapa tidak berusaha menuntaskan keinginan dan impian
pribadi terlebih dahulu? Selesaikanlah semua ambisi dan egoisme
personalmu. Setelah urusan dengan dirimu sendiri benar-benar tuntas
barulah kamu akan mampu menciptakan ruang untuk orang lain.
2. Meningkatkan Kualitas Diri Akan Membuatmu Lebih Menarik Dan Merasa Siap
Pernah
gak kamu merasa tidak memiliki apapun untuk dibanggakan? Kamu tidak
punya pencapaian, tidak ada gairah besar dalam dirimu yang benar-benar
membuatmu merasa hidup. Saat kamu sedang berada dalam titik ini biasanya kepercayaan dirimu pun akan sedikit luntur.
Seseorang
yang tahu benar apa yang ingin dikejarnya akan terlihat lebih menarik
di mata orang lain. Ia yang fokus mengejar impiannya sudah mengerti apa
yang harus dilakukan, orang macam apa yang layak mendampingi serta
hubungan romantis macam apa yang harus dihindari.
Pribadi
dengan visi yang jelas tentu tampak lebih menjanjikan dibanding orang
yang masih belum tahu akan membawa hidupnya ke arah mana. Tidak hanya
membuatmu lebih menarik di mata orang lain, fokus menambah kualitas diri
juga akan membuatmu merasa lebih siap.
Kamu sudah tahu akan mengarahkan kemudi hidupmu, kini saatnya ada orang yang mendampingimu.
3. Saat Kamu Sudah Berada Di Jalur yang Tepat, Mereka yang Datang Juga Akan Lebih Tepat
Kamu
sudah yakin sepenuh hati akan mengambil pendidikan Master di Jurusan
Jurnalistik dengan spesifikasi Penulisan Kreatif. Untuk sementara waktu
kamu melupakan urusan hati dan fokus pada pendidikanmu. Waktumu
benar-benar kamu manfaatkan untuk belajar dan mengejar passion-mu.
Dengan
perjuangan yang tidak ringan, kini hidupmu sudah berada di jalur yang
selama ini kamu idamkan. Kamu sudah diterima di universitas dan jurusan
idaman. Tidak hanya itu, ditengah kesibukan kuliah kamu juga bekerja di
media lokal. Tulisanmu mulai muncul dan dibaca orang.
Selalu
ada hal baik bagi orang-orang yang melakukan hal baik. Kamu yang sudah
berusaha membawa hidup kearah yang lebih sesuai panggilan hati juga akan
didatangi oleh mereka yang layak mendampingi. Tidak akan ada lagi
orang-orang random yang mendekatimu.
Mereka
yang datang di saat arah hidupmu sudah terang kemungkinan besar adalah
orang yang juga punya arah hidup yang sama denganmu. Atau paling tidak,
bersama dia kamu bisa berjalan beriringan mencapai impian.
4. Datang Disaat Kamu Sudah Siap Akan Membuatmu Lebih Terhormat
Buat
para laki-laki yang galau karena masih belum punya pacar, ada baiknya
kamu mengubah pola pikir. Daripada merana sepanjang hari karena merasa
sepi, kenapa tidak kamu manfaatkan waktumu untuk memperbaiki diri? di luar sana masih banyak kegiatan yang lebih bermanfaat dari sekedar pacaran, kok.
Datang
ketika kamu sudah benar-benar siap akan membuatmu jadi pribadi
terhormat yang memang layak diperhitungkan. Kamu tidak perlu membuang
waktu mengejar gadis yang jual mahal terus itu. Tidak usah pula kamu
habiskan rayuanmu untuk menjadikannya pacarmu.
Sumpah
deh — lebih baik kamu ikut Muay Thai kek, gabung klub menulis, atau
ikut komunitas film dokumenter. Gunakan waktu yang kamu miliki untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman.
Ketika
kelak kamu mendatangi gadis yang kamu sukai dengan perbekalan yang
sudah lengkap, kamu tidak akan lagi dipandang sebelah mata. Dengan fokus
memantaskan diri kamu juga akan merasa tidak harus bertaruh banyak saat
kelak mendatangi dia yang membuatmu tertarik.
Toh kamu datang dengan kualitas yang oke, kalau ditolak ya dia yang rugi!
5. Meminta Pasangan Menerimamu Apa Adanya Adalah Hal yang Egois
Kamu pasti tahu kan lirik Lagu Tulus yang ini?:
Jangan cintai aku apa adanya ooooh jangan. Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan kedepan.
Menjadi
orang yang tidak mau meningkatkan kualitas diri adalah bentuk egoisme
terhadap calon pasangan. Kamu ingin pasangan yang sempurna, sementara
kamu sendiri tidak mau melakukan apapun untuk mencapainya. Ketika kelak
akhirnya (kamu beruntung) pasanganmu yang “wow” itu datang, apa dia nggak kecewa lihat kamu yang nggak ada apa-apanya ini?
Punya
keinginan kuat untuk terus memperbaiki diri juga jadi modal awal bagi
langgengnya hubungan. Seseorang yang mau terus meningkatkan kualitasnya
akan lebih mudah belajar beradaptasi dengan pasangannya kelak.
6. Bukankah Pada Akhirnya Jodoh Adalah Cerminan Diri?
Lihat
deh ayah-ibu kita atau pasangan suami istri di sekelilingmu. Jika kamu
mengamati dengan seksama, biasanya mereka adalah 2 pribadi yang mirip
dalam pandangan hidup tapi punya sifat yang saling melengkapi. Begitu
pula yang kemungkinan besar akan terjadi padamu.
Jodohmu
adalah cerminan dirimu sendiri. Mereka yang datang tidak akan jauh-jauh
dari upayamu memperbaiki diri selama ini. Kalau kamu mau dapat pasangan
yang pintar masak, kamu harus fair dong! Langkahkan juga kakimu ke dapur dan belajarlah memasak.
Kalau
kamu mau dapat pasangan yang cerdas dan gemar membaca, ya masa kamu mau
cuma duduk diam sambil ongkang-ongkang kaki? Perbanyak juga referensimu
soal bahan bacaan, agar kalian bisa hangat berbincang.
Dia
yang “tertakdirkan” untukmu tidak akan jauh dari upayamu mengubah diri
menjadi pribadi yang lebih baik. Tuhan tidak pernah main-main dengan
janjinya.
Gimana? Masih mau galau dan heboh berusaha cari pacar, atau mau mulai memantaskan diri aja nih mulai sekarang?
Semoga bermanfaat, jangan lupa bagikan ya...
Sumber : http://www.hipwee.com/
0 komentar:
Posting Komentar